9 Kebohongan tentang global warming
1. Karbondioksida adalah polutanKarbondioksida merupakan gas non-toksik yang tidak berwarna, tidakberbau, dan tidak berasa yang penting bagi semua kehidupan di bumi.Semua tumbuh-tumbuhan hijau memerlukan karbondioksida untuk prosesfotosintesis yang akan menghasilkan makanan bagi tumbuhan dan oksigenbagi manusia dan hewan. Dengan meningkatnya karbondioksida makakecepatan pertumbuhan tanaman juga akan meningkat. Contohnya,meningkatnya konsentrasi karbondioksida di atmosfer dari 325 ppmv(parts per million by volume) pada tahun 1970 menjadi 375 ppmv saatini, menjadikan hasil panen gandum Australia meningkat selama 30 tahunterakhir, yang merupakan bagian dari pengayaan karbondioksida. 2. Abad ke 20 merupakan abad terpanas dalam sejarah dan dekade1990-2000 merupakan yang terpanasKonferensi pers atas peluncuran Third Assessment Report oleh IPCC(Intergovernmental Panel on Climate Change) menunjukkan grafiktemperatur belahan bumi utara dari tahun 1000 sampai 2000, grafik inidikenal sebagai Mann's Hockey Stick. Dari tahun 1000-1900 temperaturbelahan bumi utara digambarkan mendingin 0.2°C. Dari tahun 1900-2000temperatur menghangat 0.6°C.Tujuan dari grafik ini untuk meligitimasi klaim bahwa pemanasan padaabad ke-20 merupakan kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya;yaitu karena emisi anthropogenik (ulah manusia) karbondioksida; yangmenuntut kebijakan dekarbonisasi harus diimplementasikan secepatnya.Tapi, periode Medieval Warm Period, dari tahun 800 sampai 1300,periode yang cukup hangat dimana Vikings dapat mendirikan koloni diGreenland yang berlangsung selama 300 tahun, tidak dimasukkan kedalamgrafik!!! Periode Little Ice Age dari tahun 1560 sampai 1850 jugadihapus dari grafik ini.Medieval Warm Period ini merupakan fenomena global. Pada periode ini,Eropa menikmati kemakmuran pertanian dengan melimpahnya makanan danpesatnya pertumbuhan populasi. Kala itu mereka membuat proses besardibidang teknologi, penemuan seperti jam mekanik dan kincir angin,pendirian katedral besar, dan pembangunan kota dagang seperti Venice,Amsterdam, dan London. Merupakan suatu ironi bahwa para global warmersharus menghapus era yang luar biasa ini dari kampanye mereka.3. Bukti yang menyatakan emisi anthropogenik (ulah manusia)karbondioksida menentukan pemanasan saat iniJika kita memplotkan temperatur global dan konsentrasi karbondioksidadi atmosfer pada periode 1970-2000, kita akan mendapatkan korelasiyang beralasan, dan tampak masuk akal untuk mengatakan bahwa emisianthropogenik yang menyebabkan pemanasan global. Korelasi yang baiktidak membuktikan sebab akibat antar dua variable, dan yang lebihpenting, jika kita memperluas skalanya dan memplotkan konsumsi bahanbakar fosil (yang mewakili emisi anthropogenik) dengan perubahantemperatur dari 1860 sampai 2000, kita akan melihat tidak ada korelasisama sekali. Perhatikan grafik ini!!!Perhatikan disini temperatur global meningkat dari 1860 sampai 1875,kemudian mendingin sampai 1890, meningkat sampai 1903, turun sampai1918, dan meningkat drastis sampai 1941-42. Kita lalu mengalamipendinginan yang panjang sampai 1976, tahun dimana Pasific ClimateShift, dan sejak itu temperatur meningkat kira-kira 0.4°C. Tidak adakorelasi antara kurva temperatur dan kurva anthropogenik CO2 selamalebih dari 140 tahun!4. Konsensus ilmiah yang menyatakan emisi anthropogenik CO2 telahmenyebabkan pemanasan global yang signifikan dan harus segera dibatasiuntuk mencegah malapetaka di masa depanBeberapa hari sebelum COP (Conference of the Parties), sebuahpertemuan negara-negara yang meratifikasi UNFCCC (United NationFramework Convention on Climate Change), yang diselenggarakan diBuenos Aires Desember 2004, Jurnal Science dipublikasikan Dr NaomiOreskes, professor di University of California di San Diego. Diamengklaim telah menganalisis abstrak – menggunakan keywords `climatechange'- dari semua paper ilmiah yang terdaftar pada ISI database padadekade 1993-2003. Tujuh puluh lima persen dari 928 abstrak yang diaanalisis (yaitu 695) masuk kedalam kategori `baik secara implisit ataueksplisit menerima pandangan konsensus'. Untuk pertama kalinya buktiempiris menunjukkan kebulatan suara dengan konsensus terhadap emisianthropogenik pada global warming.Dr Benny Peiser dari John Moores University di Liverpool memutuskanuntuk meniru studi ini. Dia menemukan bahwa pencarian pada ISIdatabase menggunakan keyword `climate change' dari tahun 1993-2003menunjukkan hampir 12.000 paper yang dipublikasikan dipertanyakan.Orekes kemudian mengakui bahwa dia menggunakan keywords `globalclimate change'. Hal ini mengurangi paper yang di-review menjadi 1247yang mana yang telah diabstrakkan berjumlah 1117.Dari 1117 abstrak, hanya 13 (1%) yang secara eksplisit mendukung`pandangan konsensus'. Tiga puluh empat abstrak ditolak ataudipertanyakan tentang pandangan bahwa manusia adalah pendorong utama`pemanasan selama lebih dari 50 tahun pengamatan'.Orakes mengklaim bahwa `tidak ada satupun paper yang menentang [bahwaclimate change saat ini alami]. Tapi, 44 paper menekankan bahwa faktoralam memainkan peranan penting ,jika tidak, merupakan kunci dariclimate change saat ini.Dr Preiser mengirim surat ke Science untuk memuat hasilinvestigasinya. Science menolak untuk mempublikasikannya.Hendrik Tennekes, ahli fisika turbulen dunia, yang baru pensiun dariDirector of Research, Royal Netherlands Meteorological Institute:Kekolotan para ahli climate menyebabkan kesalahpahaman yang disebabkanoleh pembicara, seperti yang dilakukan IPCC, tentang dasar ilmiahClimate Change. Karena itu, saya merespon ideology itu denganmenyatakan bahwa tidak mungkin fisika dapat menghasilkan dasar ilmiahyang dapat diterima secara universal untuk digunakan untuk mengambilkebijakan tentang climate change.Garth Paltridge dari Australia, ilmuan terkemuka yang telah pensiundari jabatannya sebagai Director of the Antarctic CRC and IASOS diUniversity of Tasmania, berkomentar:Tiap laporan [IPCC Assessment Report] diutarakan dengan cara tertentuagar tampak lebih meyakinkan dibandingkan laporan terakhir bahwapemanasan rumah kaca berpotensi menyebabkan bencana kemanusiaan.Keyakinan itu tidak berasal dari cabang ilmu manapun. Tapi itumerupakan fungsi dari betapa kuatnya pernyataan tentang global warmingdiutarakan tanpa mendapat sanggahan dari komunitas ilmuan. Selamabertahun-tahun, opini dari komunitas itu telah dimanipulasisetidak-tidaknya mendukung secara pasif kampanye untuk mengisolasi –dan tentu saja memperburuk – keraguan ilmiah diluar pusat aktifitasIPCC. Audiens telah diposisikan untuk menerima. Dengan demikian merekasecara bertahap menjadi lebih mudah untuk menjual bencana efek rumah kaca.5. Emisi anthropogenik CO2 dan penyebab global warming yang lainbertanggung jawab tidak hanya pada peningkatan temperatur dankekeringan, tapi juga terhadap meningkatnya badai salju, salju yangtidak pada musimnya, dan cuaca yang membekukan. Mereka jugabertanggung jawab terhadap meningkatnya jumlah angin topan.Tahun-tahun belakangan ini Amerika Utara, UK, dan Eropa Utaramengalami musim dingin yang parah (tapi tidak separah musim dingin1946-47), menyebabkan cerita global warming mulai terlihat usang.Sehingga kata `climate change' menggantikan global warming, danpenjelasan diletakkan di awal untuk menjelaskan mengapa peningkatanemisi anthropogenik CO2 dapat menyebabkan musim dingin yang parah danjuga musim panas yang terlalu panas. Puncak kampanye ini adalah filmThe Day After Tomorrow yang memperlihatkan New York dibanjiri saljudan es ketika global warming memicu datangnya jaman es berikutnya.Salah satu argumen yang sering dipakai adalah berhentinya arus teluk(Gulf Stream) oleh global warming beserta akibatnya yang menghebohkanseluruh Eropa. Carl Wunsch, Professor of Physical Oceanography padaMIT dan ahli kelautan dunia menyatakan:Satu-satunya cara untuk menghasilkan sirkulasi laut tanpa arus telukadalah dengan cara mematikan sistem angin atau menghentikan rotasibumi, atau keduanya.Beberapa bulan lalu (artikel ini dirilis Februari 06) di Florida,Louisiana dan Texas muncul beberapa angin topan besar. Katrina,khususnya, menyebabkan kerusakan yang luar biasa di New Orleans.Sekali lagi para global warmers dengan cepat menyalahkan ini semuapada global warming dan emisi anthropogenik. Swiss Re dan Munich Readalah dua perusahaan asuransi besar yang melakukan semua yang merekabisa untuk mendukung argumen yang menyatakan anthropogenik CO2 sebagaibiang keladinya.Tidak ada bukti yang mendukung hal ini. Tidak ada korelasi antarakejadian dan keparahan angin topan dengan konsentrasi CO2 di atmosfer.Pembayaran klaim asuransi tentu saja meningkat. Hal ini karena wargaAmerika bermigrasi ke daerah selatan yang lebih hangat. Floridamempunyai populasi 20 juta jiwa dan nilai real estate di daerah inijuga tentu ikut meningkat.6. Karena emisi anthropogenic, es kutub mencair dan permukaan lautmeningkat. Peningkatan permukaan air laut dapat menenggelamkannegara-negara yang berada di Pasifik dan Samudra Hindia (gw – wah jg2indonesia juga)Sebelum pertemuan AP6 di Sydney pada 11-12 Januari 06 (the AsiaPacific Partnership on Clean Developtment and Climate, APPCDC),permintaan perhatian dilakukan oleh perwakilan Pacific Island States.AOSIS (Alliance of Small Island States) mengklaim, karena globalwarming, permukaan air laut meningkat, pulau-pulau mereka kini beradadi bawah permukaan air, dan permintaan khusus kepada PemerintahAustralia adalah untuk memberikan visa permanen kepada warga negaratersebut.Masalahnya adalah tidak ada bukti yang mendukung klaim mereka. TheSouth Pacific Sea Level and Monitoring Project, menemukan tidak adanyabukti kenaikan permukaan air laut.Morner dan timnya melakukan investigasi yang mendalam pada klaim yangdibuat oleh IPCC bahwa Pulau Maldive di Samudra Hindia beresiko ataskenaikan permukaan air laut yang dipercepat oleh global warming. Diamenemukan bukti kuat bahwa permukaan air laut di pulau Maldive turunselama 30 tahun terakhir, dan dulunya pulau tersebut besertapenghuninya selamat dari peningkatan permukaan air laut. Yang jarangdisinggung yaitu bahwa banyak dari pulau ini berada dekat perbatasanlapisan kerak bumi, yang pergerakannya bertanggung jawab atas naikturunnya pulau tersebut terhadap permukaan air laut.Global warmers berpendapat kenaikan permukaan air laut disebabkan olehmencairnya es kutub dan oleh karena itu permukaan air laut jugameningkat. Tampaknya para global warmers tidak mengerti bahwa EsArctic mengapung di laut Arctic, yang menghasilkan perbedaan kecilapakah ini berada pada bentuk es atau bentuk cair. Bentuk es (padat)mempunyai kepadatan 90% dari bentuk cair dan mengapung di dalam air.Kapanpun tayangan tentang kenaikan permukaan air laut muncul di TV,kita melihat gunung es lahir dari retakan lapisan es. Kita tidakmelihat salju turun diatas lapisan es Antarctic beberapa ribu metertingginya di atas permukaan laut dimana temperaturnya jarang sekaliberada di atas titik beku. Pengamatan satelit pada lapisan esGreenland menunjukkan penebalan bukan pengurangan, dan lapisan esAntarctic mendekati keseimbangan.7. Kecuali emisi anthropogenik CO2 dikurangi 50-60 persen dari tingkatyang sekarang pada tahun 2050, maka pada tahun 2100 anak cucu kitaakan menahan temperatur global antara 1.4 sampai 5.8°C lebih panasdari sekarangKlaim ini berdasarkan proyeksi yang berasal dari model yang dijalankanoleh computer canggih yang ditujukan untuk mensimulasikan responatmosfer terhadap perubahan konsentrasi CO2. Klaim bahwa computerdapat melakukan ini dan menghasilkan hasil yang berarti dianggap omongkosong oleh ilmuan dalam bidang mekanika cairan, numeric modellingsistem kompleks, dan dalam bidang iklim.Misalnya, Hendrik Tennekes, menulis:tugas untuk menemukan semua mekanisme umpan balik non linier dalammikrostruktur keseimbangan radiasi mungkin seperti mencari jarum dalamjerami. Ketaatan buta pada ide miring bahwa model iklim dapatdihasilkan mendekati aslinya melalui simulasi iklim adalah alasanutama mengapa saya tetap skeptis pada climate change. Dari latarbelakang saya dalam bidang turbulensi saya menunggu hari hari dimanamodel iklim akan dijalankan dengan resolusi kurang dari satukilometer. Masalah ramalan mengerikan dari aliran turbulen kemudianakan menurun pada ilmu iklim sebagai balas dendam.Reid Bryson, Emeritus Professor di University of Winconsin, dandianggap oleh banyak ahli klimatologi sebagai `bapak klimatologi' menulis:Sebuah model tidak lebih dari pernyataan formal tentang apa yangdipercaya si pembuat model mengenai bagian dunia yang dikerjakannya…mungkin butuh bertahun-tahun sebelum kapasitas pengetahuan manusia dancomputer cukup untuk membuat simulasi yang beralasan… model yangdigunakan mempunyai kesalahan yang sama, tapi hal ini tidakmengejutkan, karena pada dasarnya model yang satu adalah cloning dariyang lain.Bill Kininmonth dari Australia, direktur dari the National ClimateCentre dari tahun 1986 sampai 1998 menulis:Kemampuan yang tampak pada computer model untuk mensimulasikantemperatur permukaan global dari abad 20 muncul dengan banyak asumsidan kelemahan. Walupun IPCC membela diri, tidak mustahil untukmengisolasi gas rumah kaca anthropogenik sebagai penyebab (atau bahkanpenyebab utama) untuk mengamati pemanasan pada dua dan paruh dekadeabad 20. Peningkatan glasier gunung sampai pertengahan abad 19, dankeberadaan mereka mundur, menunjuk ke arah proses alam skala besaryang secara sistematis mempengaruhi sistem iklim dalam jangka waktuyang lama. Apakah sistematis proses adalah proses internal iklim atausebuah akibat dari luar, atau kombinasi keduanya, tidak dapatditentukan dengan tingkat kepercayaan berapapun berdasarkan data danalat analisis yang ada. Sudah sewajarnya, respon sensitif daritemperatur bumi terhadap serangan gas rumah kaca tidak dapatdiskalakan dengan merekomendasikan kepada besarnya peningkatantemperatur global saat ini dan serangan dari gas rumah kacaanthropogenik seperti yang ditunjukkan dalam simulasi model komputerdari abad ke 20.8. Penyakit daerah tropis seperti malaria dan Demam Berdarah Dengueakan menyebar ke daerah beriklim sedangDalam kebohongannya, klaim yang satu ini mengherankan. Segera setelahIPCC mengeluarkan argumen ini pada tahun 1995, diantara sekian banyakkasus, kasus Oliver Cromwell yang meninggal karena malaria di Londonpada September 1658 pada periode dingin yang istimewa di Inggrisdijadikan alasan. Paul Reiter, mantan Chief of the Entomology Section,Dengue Section, di US Centre for Disease Control and Prevention di SanJuan, dan sekarang pada Pasteur Institute di Paris menulis tentangmalaria di Inggris dan Eropa Utara selama abad ke 17. Diskusinyatentang malaria memberikan pengetahuan yang sangat menarik tentangresiko hidup di daerah berpaya-paya seperti di daerah Westminster dandi muara pesisir Thames.Profesor Reiter berkomentar atas diskusi malaria dalam SecondAssessment Report-nya IPCC:Literature ilmiah tentang penyakit yang disebabkan nyamuk sangatlahbanyak, namun referensi babnya terbatas pada artikel ringan, banyakyang malah tidak jelas, dan hampir semuanya memberi kesan meningkatnyaangka kejadian penyakit ini pada iklim yang menghangat. Kekuranganinformasinya tidaklah mengejutkan : belum ada peneliti yang menulisriset paper tentang masalah ini! Lebih lagi, 2 dari penulis yangadalah dokter, telah menghabiskan hampir seluruh karirnya sebagaiaktivis lingkungan. [salah satunya telah mempublikasikan artikel`profesional' sebagai `ahli' dalam 32 bidang, mulai dari keracunanmerkuri sampai ranjau darat, globalisasi sampai alergi, dan virus WestNile sampai AIDS]Salah satu penulis yang berkontribusi adalah seorang entomologi, yangjuga seorang yang menulis artikel yang tidak jelas tentang DBD dan ElNino, tapi yang paling menarik adalah artikel tentang keefektifan helmpada kecelakaan motor (ditambah satu paper tentang efek teleponseluler pada kesehatan).Reiter menunjukkan bahwa malaria dan penyakit tropis lainnyamembutuhkan kondisi-kondisi tertentu selain temperatur dalampenyebarannya. Contohnya, dia telah menganalisis perbatasanTexas-Meksiko, dimana DBD lazim ditemukan di Meksiko dan jarang diTexas meskipun kondisi lingkungannya mirip. Yang membedakan hanyalahkondisi kehidupannya.9. Mematikan pembangkit listrik tenaga batubara dan menggantinyadengan sumber yang dapat diperbaharui seperti kincir angin dan tenagamatahari(atau bahkan tenaga nuklir) tidak akan menyebabkan kerugianekonomiAhli lingkungan bertahan menolak dampak ekonomi yang disebabkandekarbonisasi. Di satu pengertian khusus mereka secara teoritis benar.Jika kita semua secara sukarela naik sepeda daripada motor; jika kitamau aliran listrik hanya mengalir di saat angin bertiup saja; jikakita siap untuk tidak memakai pupuk dan traktor lagi; jika kita siapuntuk hidup seperti jaman nenek moyang kita dahulu di abad ke 19; kitasemua masih dapat bekerja, walaupun bekerja di malam hari akan menjadisulit karena tidak adanya listrik.Harga yang harus dibayar Australia jika membuang energy listrikberbasis batubara adalah sebagian besar industri ekspor akan mengalamikematian, yaitu pertambangan, pengolahan metal, pertanian, danpengolahan makanan, yang membutuhkan energi besar dan menghasilkanuntung dari penghematan energy. Energi berbasis batubara di Australiaseharga $30-$40 per megawatt jam (MWh). Tenaga nuklir seharga $70-$80per MWh, dua kali lipatnya. Kincir angin, yang menghasilkan listrikhanya jika angin bertiup, seharga $80-$130 per MWh, dan membutuhkanbackup yang dapat diandalkan dan tentu saja menjadi tidak ekonomis.Energy matahari seharga antara $300-$500 per MWh dan tersedia hanyajika matahari bersinar.Sejumlah ekonom (di Australia) telah menaiki kereta global warmingdalam rangka mempromosikan yang mereka sebut mekanisme pasar untukmereduksi emisi karbon. Perdagangan emisi merupakan proposal yangmurah. Semua rencana kotor ini berbeda-beda di pasaran, misalnyalisensi taksi. Setiap kota besar di Australia mempunyai lisensi yangmembatasi jumlah taksi yang beroperasi. Hal ini menciptakan faktortambahan yang meningkatkan nilai lisensi taksi, dan lisensi inidiperdagangkan dengan total order $250.000. Jika peraturan yangmenyatakan pengemudi taksi harus memiliki lisensi dihapuskan, nilailisensi akan menjadi nol.Lisensi ini menimbulkan pajak yang harus dibayar oleh pengguna taksi.Lisensi emisi untuk pembangkit energi atau kilang minyak akandijalankan dengan cara yang sama. Yang tidak diketahui adalah seberapabesar pajak pada emisi karbon akan ditetapkan supaya pengguna listrikmau mengurangi konsumsi listrik mereka sampai batas yang ditetapkan.Contoh pengguna listrik besar misalnya peleburan aluminium dan pupuktanaman, akan memindahkan perusahaan mereka ke negara lain. Perusahaanautomobile Australia, yang sudah terancam oleh kompetisiinternasional, akan ditutup. Dan efek dominonya akan menyebar keseluruh ekonomi Australia menyebabkan pengangguran pada sektorindustri pada awalnya dan kemudian merambah ke sektor lain (penulisartikel ini dan organisasinya berasal dari Australia).Dampak ekonomi tersebut juga akan berdampak pada politik. Tidak akanada pemerintah yang memperkenalkan pajak karbon ini yang akan menangdi pemilu, sementara itu dampak yang dibawa akan berlangsung lama.KesimpulanPenipuan global warming telah menjadi peristiwa ilmiah paling luarbiasa setelah periode perang. Begitu banyak orang, dan institusi,telah terperangkap dalam jaring ketidakjujuran, terkuasai pikirannyaoleh aktivis lingkungan melalui NGO (non government organization) danmanipulasi mereka pada proses-proses IPCC, bahwa integritas ilmiahbarat pada kondisi beresiko serius. Pembongkaran jaring ini akanmenyebabkan banyak individu kehilangan reputasinya, tapi yang lebihpenting, dalam merestrukturisasi institusi-institusi ilmiah yang telahmengikatkan reputasi mereka pada IPCC. Masalah tersebut sekarangmenjadi agenda politik.
By Ray Evans
Comments :
0 komentar to “9 Kebohongan Tentang Global Warming”
Posting Komentar