Senin, 23 Maret 2009

Penyelamatan korban di Air


Sebagai seorang yang akan menyelamatkan korban, sebaiknya anda mempunyai persyaratan khusus sebagai seorang penyelamat di air. Karena banyak bahaya –bahaya yang terhadap diri anda saat memberi pertolongan di air. Anda juga harus mempunyai pengalaman melalui pendidikan dan pelatihan yang standar sesuai standar minimal.

Standar minimal penyelamat yaitu :
Mempunyai fisik yang kuat, dalam arti mampu berlari 200m dilanjutkan berenang 200m serta berlari lagi 200m. Keseluruhannya dilakukan maksimal dalam waktu 8 menit .
Keahlian melakukan P3K dan menggunakan alat bantu
Selalu dalam kondisi fit .

Pada dasarnya air adalah tempat yang berbahaya , karena air bukan habitat kita. Di air banyak kita temui hal-hal yang dapat mencelakai manusia seperti panik,kram,lelah .Serta adanya makhluk hidup lain yang membahayakan seperti ular, sengatan binatang atau kondisi lingkungan yang berbahaya seperti duri , paku,dan tonggak serta adanya arus air.

Keberhasilan pertolongan di air ditentukan oleh kemampuan penolong dalam memilih teknik pertolongan yang tepat. Sebaiknya pertolongan dipilih berdasar resiko yang terkecil yang akan menimpa diri penolong. Adanya alat-alat pertolongan yang standar juga sangat membantu keberhasilan pertolongan.Namun jika tidak ada penolong harus menyadari bahwa segala benda yang dapat terapung dapat dijadikan alat bantu pertolongan.

Ada metoda pertolongan yang sampai saat ini terbukti dan merupakan cara pertolongan yang paling efektif.Metodenya adalah ”Reach, Throw, Row , Go , Tow / Carry” (RTRGD) .Pedoman ini berupa urutan langkah kerja yang harus dilakukan penolong mulai dari yang paling sederhana, aman bagi penolong sampai dengan cara yang paling beresiko bagi penolong .

Reach :
Pertolongan yang dilakukan dari pinggir kolam atau darat. Dilakukan dengan cara meraih atau menjangkau korban. Saat menolong anda perlu bicara pula dengan korban untuk menenangkannya. Anda juga tetap berusaha mengamankan diri anda agar tidak ikut tercebur dengan cara memegang benda yang tidak labil di sekitar anda. Tarik korban dengan perlahan ke lokasi yang aman. Jaga tarikan yang teratur dan hindari sentakan keras agar pegangan korban tidak terlepas. Kemudian amankan korban bila korban sudah berpegangan pada dermaga atau tangga di pinggir kolam . Alat bantu yang bisa dipakai berupa galah,dayung,bambu, tongkat. Bila lokasi air dangkal anda bisa melakukan dengan rantai manusia (beberapa orang yang saling bergandengan hingga menjangkau korban).

Throw :
Adalah metode pertolongan dengancara melempar alat apung dan posisi penolong berada di lokasi yang aman. Alat yang di lempar dapat diikat dengan tali atau tanpa menggunakan tali.Sedangkan alat yang digunakan dapat berupa Ring Buoy atau bila dalam keadaan darurat dapat digunakan derigen plastik .

ROW:
Bila kedua langkah sebelumnya tidak dapat dilakukan gunakan langkah ini.Penolong harus mendekat ke korban, dapat memakai kapal kecil, perahu karet, kano atau papan selancar .Setelah dekat dengan korban lakukan langkah Reach / raih atau Throw / lempar.

GO :
Ini adalah langkah pilihan terakhir, karena ketidak tersedianya peralatan untuk mendekati korban, sedangkan korban posisi cukup jauh dari si penolong dan perahu tidak mungkin dipakai. Maksud dari pada Go yaitu si penolong berenang mendekati korban dengan membawa alat apung. Alat apung kemudian diberikan ke korban.Selanjutnya si penolong menuju ke tempat aman secara sendirian atau bersama dengan korban. Tujuan pertolongan dengan metode GO adalah memberi alat apung pada korban supaya korban tetap mengapung sambil menunggu pertolongan . Keberhasilan pertolongan ini tergantung tingkat kesadaran korban, dan tidak berlaku bagi korban yang tak sadarkan diri.Dan juga alat apung yang diberikan hanya sebagai pertolongan awal karena si korban masih berada di lokasi yang tidak aman.

TOW / CARRY :
Adalah metode yang paling beresiko tinggi bagi penolong. Dalam menolong , sikorban ditarik ke darat,pinggiran kolam atau danau atau dermaga. Dalam sistim ini penolong tidak langsung kontak dengan korban. Sedangkan maksud dari Carry yaitu teknik membawa korban dengan kontak langsung sehingga menambah resiko. Pertolongan dengan metode Towing dilakukan bila: Jarak dengan korban jauh sehingga tidak memungkinkan di raih atau di lemparnya alat apung.Juga tidak adanya kapal kecil.Kondisi korban letih, cedera atau bahkan tak sadarkan diri .

Masih banyak yang lainnya, tapi sampai disini aja ya...
Saya sarankan kalau benar2 mau ingin jadi penolong, bikin aja team penyelamat khusus di air ada pelatihannya kok. tahun lalu biaya sekitar Rp.50 jt hingga 60 jt untuk sekitar 30 peserta.lama pelatihannya sekitar seminggu .
Maklum kalo mau jadi penolong maka yang utama selamatkan dulu diri anda.
apa lagi menolong di air, ada 2 nyawa yang harus ditolong , yaitu nyawa si korban dan nyawa diri anda yang mau menolong .


By Pracaya (K3_LH)

Comments :

0 komentar to “Penyelamatan korban di Air”

Posting Komentar


Safety Pictures

Blog Archive

 

Copyright © 2009 by Quality Health Safety Environment